Nozzle Injector
RBM – Injektor. Nosel Injektor merupakan piranti vital pada system injeksi bahan bakar Blazer.
Gejala mesin kasar, ngelitik sampai tenaga loyo merupakan kegagalan kompresi kalau performa injector kurang maksimal.
“Selama belum ada bocor, jarumnya tidak rusak dan resistensinya masih bagus, berarti injector masih bisa dipakai.” ungkap Moch. Tamsir, punggawa RBM.
“Proses servis injector bisa dibedakan menjadi dua tahap utama, yaitu pengetesan dan pembersihan. Jadi, tak bisa asal dibersihkan saja. Sebelumnya harus melewati prosedur pengetesan untuk mengetahui kelayakan pakai.” tambahnya
LEAKAGE TEST
Maksud dari test ini adalah mengetahui apakah ada kebocoran (leakage) baik dari bodi injector maupun pada jarum di noselnya.
“Injektor harus tidak boleh bocor sama sekali, Kalau bocor di bodi, bahaya buat mesin karena bahan baker bisa menetes ke bagian luar intake manifold. Bisa kebakaran 😭😭.
Sedangkan kalau jarum noselnya bocor, bensin bakal terus mengocor meski injector menutup. Tekanan bahan bakar keseluruhanpun bakal ngedrop. Tes ini dilakukan dalam keadaan nosel tertutup (tidak dialiri arus listrik). Kalau pada tes ini lolos, atau tidak ada kebocoran maka injector bisa dipakai. Tetapi kalau ada bocor sedikit saja, injector wajib diganti.” jelas Moch. Tamsir di WorkShop RBM.
SPRAY TEST
Dari tes ini diketahui pola penyemprotan injector. Pengabutan bahan bakarnya harus bagus.
Ada beberapa pola yang bisa terdeteksi. ada beberapa bentuk nozzle yang pengabutannya berbeda-beda tergantung dari bentuk nozlenya.
Injektor yang bagus adalah yang pengabutannya tidak menetes, atau kencing kalau di mobil diesel.
FLOW TEST
Kemampuan total injector bakal teruji pada test ini. Maka sebaiknya mengetahui kapasitas standar yang diukur dalam satuan cc/menit. Untuk itu, injector akan dibuka (diberi arus untuk membuka jarum nosel) dan dialiri bahan bakar (dengan tekanan tertentu) selama 15 detik.
Lantas alirannya diukur apakah sesuai dengan kapastias standarnya.
Variabel pengetesan bisa berbeda untuk tiap mobil. Misalnya injector mesin (X) berkapasitas 2200cc/menit. Artinya selama 15 detik, alat ini harus mengalirkan 60 cc bensin.
Setelah dibersihkan pun tes ini dilakukan kembali. Tak lain untuk mengecek apakah pembersihan yang dilakukan cukup efektif.
Angka pengukuran berbeda masih bisa diterima untuk pemakaian harian, asal deviasinya tidak terlalu besar.
SIMULASI
Tahap ini diperlukan untuk memantau kinerja injector pada waktu dipakai. Sehingga perlu simulasi kondisi mesin. Aliran bensin diukur untuk tekanan dan putaran mesin berbeda.
Meski jarang terjadi, bisa saja injector bagus pada 1.000 rpm tetapi pada 2.000 rpm jelek.
PEMBERSIHAN
Kalau diyakini masih bisa dipakai alias tidak bocor, injector bisa dibersihkan.
Ada dua metode pembersihan,
pertama dengan cara liquid cleaning.
Caranya dengan menggunakan cairan khusus yang dialirkan terus menerus (injector dalam kondisi terbuka) untuk mengikis kotoran.
“Kalau cara itu nggak mempan, baru pakai ultrasonic cleaning, Injektor direndam dalam wadah dengan cairan khusus juga. Lantas peranti itu dialirkan listrik untuk membuka tutup secara periodic. Sementara pada cairan diberi gelombang getaran ultrasonic untuk mengikis endapan. Cara ini terbukti ampuh untuk mengembalikan performa mesin.
Semoga Bermanfaat. Salaam.. (KeboCyber/RBM)
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Injector Blazer dan Permasalahan Kompresi